Inspirasi dalam sebuah artikel singkat

TEAM 7 OFFICIAL

Jumat, 25 November 2016


         Masih ingat dengan kasus peretasan akun LinkedIn pada 2012 yang baru-baru ini terungkap? Ternyata, Federal Bureau Investigation (FBI) dan Kepolisian Republik Ceko telah menangkap pelaku peretasan tersebut. Mengutip informasi dari laman Mashable, Jumat (21/10/2016), pelaku merupakan warga negara Rusia. Akibat tindakannya, sekitar 117 juta pengguna LinkedIn menjadi korban.

        Menurut juru bicara Kepolisian Republik Ceko, penangkapan sebenarnya sudah dilakukan sejak beberapa pekan lalu. Namun, dengan alasan taktik, pengumuman penangkapan baru dilakukan pada pekan ini. Adapun hak penahanan dilakukan oleh Interpol. Belum dapat dipastikan apakah tersangka akan diekstradisi ke Amerika Serikat. Pengadilan Kota Praha sejauh ini masih memutuskan tersangka ditahan sampai keputusan sidang ekstradisi resmi dikeluarkan. Waktu penetapan keputusan belum ditetapkan sampai sekarang.

        FBI dan Kepolisian Republik Ceko tidak mengungkap identitas ataupun nama pelaku. Namun berdasarkan informasi dari Associated Press, dalam sebuah tayangan video, disebutkan pelaku bernama "Yevgeniy N" . Sebagai informasi, kasus kebocoran data LinkedIn baru diketahui pada Mei 2016. Perusahaan yang baru dibeli Microsoft itu segera mengirimkan email pemberitahuan yang meminta pengguna mengganti kata sandinya. Rupanya, mereka yang diminta mengganti kata sandi adalah pengguna yang tidak pernah melakukan penggantian kata sandi sejak 2012, yakni ketika dugaan pelanggaran keamanan terjadi.

 LinkedIn memang diketahui telah beberapa kali menjadi sasaran peretas. Sebelumnya pada 2015 ditemukan banyak akun palsu yang digunakan untuk membajak atau mengirimkan pesan sampah (spam) pada korbannya.
Continue reading

Situs Polri Kena Hack

Mei, 2013 


Situs Kepolisian Republik Indonesia Divisi Hukum di laman http://divkum.polri.go.id benar-benar dibombardir serangan dedemit dunia maya.



Situs tersebut juga sudah disusupi peretas pada dua hari kemarin. Sampai berita ini diturunkan, yaitu Sabtu (18/5) pukul 18:22 WIB, situs tersebut masih tidak bisa diakses.

Begitu situs dibuka, yang tampil adalah gambar kartun polisi dan tulisan "hacked by larcenciels." Di bawah tulisan tersebut terdapat juga tulisan sila ke-5 Pancasila yang berbunyi: "Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia."

Ada juga sejenis tulisan bernada protes bahwa "heker 6 tahun penjara, nyuri sandal 3 tahun penjara, koruptor 2 tahun penjara, dan anak menteri nabrak tewas 1 tahun penjara"

Sepertinya, peretasan tersebut merupakan balas dendam atas hukuman yang diberikan Wildan, sang peretas situs Presiden SBY.

Sebagian kalangan menilai kisah peretas situs Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di presidensby.info, Wildan Yani Ashari, yang akhirnya mulai menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Jember, Jawa Timur, perlu diwaspadai dampak luasnya.

Menurut Direktur Indonesia ICT Institute Heru Sutadi, serangan-serangan hacker yang terjadi terhadap situs Kepolisian RI dan juga Kementerian Pertahanan, bukan tidak mungkin dikarenakan imbas kasus Wildan, yang ternyata dibohongi karena sebelumnya disebutkan beberapa pihak dari pemerintah dan DPR untuk dibina. "Karena ternyata, Wildan dibina di Lembaga Pemasyarakatan dan harus menjalani persidangan, sehingga Indonesia patut mewaspadai serangan cyber crime selanjutnya," tuturnya.

Sumber: merdeka.com
Continue reading

Rabu, 16 November 2016


Jakarta - Dalam dunia game kita sudah mengenal salah satu raksasa produsen game terkenal EA.
Continue reading

Comments system